Produk kreatif
Aromaterapi adalah istilah modern yang dipakai untuk proses penyembuhan kuno yang menggunakan sari tumbuhan aromatik murni. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. Makin beragamnya jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia, aroma terapi layaknya benda peninggalan massa lampau yang selalu dicari-cari dan sangat dibutuhkan.
Kajian etnofarmakologi secara empirik tentang tumbuhan aromaterapi menunjukan bahwa Indonesia memiliki 49 jenis tumbuhan aromatik dari 22 jenis suku, 12 jenis di antaranya digunakan secara empirik sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan tubuh (Sangat, 1996). Dengan banyaknya macam tumbuhan tersebut maka berpotensi untuk mengembangkannya sebagai suatu produk farmasi yang bermanfaat, memiliki efek kesehatan dan memiliki tingkat konsumtif yang tinggi. Aroma terapi merupakan pengobatan alternatif yang memiliki kemampuan yang baik untuk distimulasikan oleh tubuh, khususnya melalui alat indra penciuman.
B. Prosedur Produksi
1. Alat dan Bahan
a. Alat yang dibutuhkan yaitu :
• Pemanas
• Panci tempat peleburan
• Penangas air
• Cetakan tempat lilin
• Kemasan lilin jadi
b. Bahan – bahan yang dibutuhkan yaitu :
• Minyak atsiri adalah bahan utama aromaterapi. Minyak esensial yang dipakai adalah Lemon, Jasmine, Lavander, sandalwood dan cengkeh.
• Bees wax ( madu lebah) atau sari pohon palm
Sebaiknya hindari lilin yang mengandung bahan paraffin, karena akan menyebabkan polusi dan jelaga. Terkadang pembuat lilin lebih menyukai campuran paraffin karena dapat mengurangi harga produksi dan harga jual akan lebih murah. Tetapi ini akan menyalahi aturan dari maksud utama dari lilin aromaterapi dan tentunya tidak baik untuk tubuh. Lilin aromaterapi dengan bahan-bahan alami yang natural saat ini sangat popular, malupun di pandang dari segi harga sedikit lebih mahal.
• Benang bol
2. Cara pembuatan
a. Persiapan awal
Ikat benang bol di lidi kecil atur agar benang jatuh ke dasar dan tetap berada di tengah gelas.
b. Pembuatan lilin
1. Masukkan bees wax ke wadah tempat peleburan.
2. Isi penangas air dengan air sepertiga tinggi penangas dan letakkan wadah tempat peleburan di atasnya.
3. Lalu panaskan dengan api kecil dan aduk perlahan hingga bees wax mencair.
4. Tambahkan pewarna sedikit demi sedikit sehingga didapat warna yang di kehendaki.
5. Kemudian angkat penangas dari api lalu tambahkan minyak astiri aromaterapi ke dalam campuran bees wax.
6. Tuangkan campuran bees wax ke dalam cetakan llilin.
7. Setelah lilin mengeras masukkan ke dalam kemasan dan siap untuk di pasarkan
USAHA SABUN CUCI PIRING SUPER
B. Status Usaha :
Usaha yang akan kami jalankan adalah rintisan usaha baru.
C. Rasionar Kegiatan :
Usaha Sabun Cuci Piring yang akan kami dirikan adalah jenis usaha industri rumahan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi sabun cuci piring . Usaha sabun cuci piring kami ini termasuk satu usaha kecil namun memiliki potensi yang besar karena kebutuhan konsumsi akan sabun cuci piring di masyarakat cukup tinggi, diantaranya untuk keperluan rumah tangga dimana ibu-ibu yang aktif memasak di dapur sudah barang tentu memerlukan sabun cuci piring yang banyak.Selain itu sabun cuci piring adalah produk yang strategis, karena saat ini masyarakat modern suka prodak yang praktis dan ekonomis.
Alasan kami dalam memilih usaha sabun cuci piring didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut;
(a) sabun cuci piring sudah menjadi kebutuhan pokok bagi ibu rumah tangga dalam memebersihkan segala peralatan memasak maupun peralatan makanan
(b) Bahan-bahan dari sabun cuci piring juga tidak sulit dicari, kami bisa mendapatkannya di toko-toko kimia yang ada didaerah tempat usaha kami
(c). Modal usaha ini tidak terlalu banyak, dan masih bisa dijangkau oleh mahasiswa seperti kami yang masih mau merintis usaha baru. Jadi, usaha ini sangat cocok buat kami yang masih berstatus sebagai mahasiswa.
D. Tujuan Kegiatan:
Tujuan dari didirikankanya usaha industri sari nanas ini adalah:
a. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat kami gunakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari_hari.
b. Untuk memanfaatkan ilmu kimia yang kami dapatkan tentang bagaimana pembuatan sabun cuci piring.
c. Untuk mendapatkan pengalaman baru dalam bidang kewirausahaan.
d. Untuk menerapkan tentang ilmu kimia terapan yang telah saya dapatkan tentang bagaimana cara memasarkan produk tersebut, baik dari cara mendapatkn barang, proses pengapakan, dan pemasarannya.
E. Tinjauan Teoritis
1. Pengenalan sabun
Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam monocarboxylicyang panjang. Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun bergantung pada jenis sabun tersebut. Larutan alkali yang biasa yang digunakan pada sabunkeras adalah Natrium Hidroksida (NaOH) dan alkali yang biasa digunakn padasabun lunak adalah Kalium Hidroksida (KOH).Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran-kotoran berupa minyak ataupun zat pengotor lainnya. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkali dengan membebaskan gliserol. Lemak minyak yangdigunakan dapat berupa lemak hewani, minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikanlaut.Pada saat ini teknologi sabun telah berkembang pesat. Sabun dengan jenisdan bentuk yang bervariasi dapat diperoleh dengan mudah di pasaran sepertisabun mandi dan sabun cuci, baik untuk pakaian maupun untuk perkakas rumahtangga, hingga sabun yang digunakan dalam industri.Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengansifat dan jenis sabun. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek, baik yangmenguntungkan maupun yang merugikan.
Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa digunakan adalah: C12sampai C18. Jika < C12: Iritasi pada kulit dan jika > C20: Kurang larut (digunakansebagai campuran).Sabun murni terdiri dari 95% sabun aktif dan sisanya adalah air, gliserin,garam dan impuriti lainnya. Semua minyak atau lemak pada dasarnya dapatdigunakan untuk membuat sabun. Lemak dan minyak nabati merupakan dua tipeester. Lemak merupakan campuran ester yang dibuat dari alkohol dan asamkarboksilat seperti asam stearat, asam oleat dan asam palmitat. Lemak padat mengandung ester dari gliserol dan asam palmitat, sedangkan minyak, sepertiminyak zaitun mengandung ester dari gliserol asam oleat.Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabunsendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangancampuran antara senyawa alkali dan lemak atau minyak.Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambahkualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranyanatrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
2. Macam Macam Sabun
Macam-macam sabun, diantaranya :
A. Shaving Cream
Disebut juga dengan sabun Kalium. Bahandasarnya adalah campuran minyak kelapa dengan asam stearatdengan perbandingan 2:1.
B.Sabun Cair
Dibuat melalui proses saponifikasi denganmenggunakan minyak jarak serta menggunakan alkali (KOH).Untuk meningkatkan kejernihan sabun, dapat ditambahkangliserin atau alkohol.
C. Sabun kesehatan
Pada dasarnya merupakan sabun mandi dengan kadar parfum yang rendah, tetapi mengandung bahan-bahanantiseptik dan bebas dari bakteri adiktif. Bahan-bahan yangdigunakan dalam sabun ini adalah tri-salisil anilida, tri-klor karbanilida, irgassan Dp 300 dan sulfur.
D. Sabun chip
Sabun chip dapat dibuat dengan berbagai cara yaitu melalui pengeringan ataumenggiling, atau juga dengan menghancurkan sabun yang berbentuk batangan.
E. Sabun Bubuk untuk mecuci
Dapat diproduksi melalui dry-mixing. Sabun bubuk mengandung bermacam-macam komponen seperti sabun sodasah, sodium metaksilat, sodium karbonat,sodium sulfat, dan lain-lain.
3. Pembuatan sabun
Saponifikasi Lemak NetralPada proses saponifikasi trigliserida dengan suatu alkali, kedua reaktan tidak mudah bercampur. Reaksi saponifikasi dapat mengkatalisis dengan sendirinya pada kondisi tertentu dimana pembentukan produk sabun mempengaruhi prosesemulsi kedua reaktan tadi, menyebabkan suatu percepatan pada kecepatan reaksi.Jumlah alkali yang dibutuhkan untuk mengubah paduan trigliserida menjadi sabundapat dihitung berdasarkan persamaan berikut :
Trigliserida + 3NaOH → 3RCOONa + Gliserin NaOH= [SV x 0,000713] x 100/NaOH (%) [SV/1000] x [MV (NaOH)/MV(KOH)
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Produk Produk olahan industri yang akan kami hasilkan adalah : SABUN CUCI PIRING , yaitu jenis sabun cair yang digunakan untuk mencuci piring, gelas, serta peralatan-peralatan dapur lainnya yang sering digunakan ibu rumah tangga dalam memasak. Dimana bahan- bahan untuk pembuatan tersebut kami dapatkan dari toko-toko kimia dan bahan-bahan kimia yang digunakan tidaklah berbahaya dan mudah didapatkan.
B. Bahan dan Alat
1). Bahan
Nama Bahan
Jumlah
Texapon (NaC12H25SO4)
125 gram
Sodium Sulfate (Na2S04)
50 gram
Camperlan (Cocoamide Di Ethanol Amine)
40 gram
EDTA 2Na (C10H15N2Na2O82H2O)
2 gram
Foam Booster (Cocoaminido Propyl Betaine)
20 gram
Propylenglycol (Fisatif, pengganti Gliserin)
2 0 ml
Parfum lemon
5 0 ml
Metanol (CH4O)
50 ml
Pewarna Warna Merah Jambu
Secukupnya
Air
1 liter
Nacl
20 gram
B.Alat
Nama Alat
Jumlah
• Alat Pengaduk
Secukupnya
• Ember
Secukupnya
• Piala Gelas
Secukupnya
• Alat Timbang
Secukupnya
• Kemasan
Secukupnya
Analisis Bahan
1.Texapon
Nama merk dagang, nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Merupakan surfaktan. Berbentuk jel yang mempunyai berfungsi sebagai pengangkat kotoran.
2.Sodium sulfat (Na2SO4)
Berbentuk serbuk yang mempunyai berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai pengental
3.Camperlan
Berbentuknya cairan kental yang mempunyai fungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil.
4.Asamsitrit Berbentuk serbuk yang mempunyai fungsi sebagai pengangkat lemak.
5.EDTA
Berbentuk serbuk mempunyai fungsi sebagai pengawet sabun cair
6.Parfum
Sudah jelas jika untuk membuat sabun cair menjadi harum dan wangi.
7.Propilin glikol
Berbentuk cair dan berfunsi sebagai pengikat parfum, sehingga wangi harum tidak pudar.
8.Pewarna
Memberikan warna pada sabun cair.
C. Proses Produksi :
Proses produksi pembuatan sabun cuci piring yang akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:
a. Masukkan air sedikit demi sedikit sampai 50%
b. Masukkan camperlan aduk rata
c. Sisa (20-30)% air dimasukkan sedikit demi-sedikit
d. Sodium sulfat dimasukkan sedikit demi-sedikit terlihat mengental
e. Masukkan pewarna secukupnya aduk rata
f. Masukkan parfume pada sabun cair. Perbandingan 1 ml parfume: 500 ml sabun cair.
g. Siap dikemas.
Komentar
Posting Komentar