contoh proposal magang atau pkl
DI
PT. MOWILEX INDONESIA
Jl. Daan Mogot No.Raya, RT.1/RW.4, Kedaung Kali Angke,
Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11710

Oleh
1.
Ade Suryo Atmojo 9196
2. Rino Ramadhan 9616
PEMERINTAH
KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS
PENDIDIKAN
SMK
NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
KOMPETENSI
KEAHLIAN
KIMIA ANALISIS
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293)
4901639
Temanggung 56221
2018
DI
PT. MOWILEX INDONESIA
Jl. Daan Mogot No.Raya, RT.1/RW.4, Kedaung Kali Angke,
Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11710

Oleh
1. Ade Suryo Atmojo 9196
2. Rino Ramadhan 9616
PEMERINTAH
PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS
PENDIDIKAN
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TEMANGGUNG
KOMPETENSI
KEAHLIAN
KIMIA ANALISIS
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293)
4901639
Temanggung 56221
2018
PROPOSAL PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI
PT. MOWILEX INDONESIA
Jl. Daan Mogot No.Raya, RT.1/RW.4, Kedaung Kali Angke,
Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11710
Oleh
1.
Ade
Suryo Atmojo 9196
2.
Rino
Ramadhan 9616
Proposal praktik industri ini telah
disetujui dan disahkan oleh pembimbing sekolah pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 5 Juli 2018
|
|
Temanggung, 5 Juli 2018
|
Mengetahui
Kepala Jurusan Kimia Analisis
|
|
Pembimbing
|
|
|
|
Sri Wahyuni, S. Pd
NIP. 19761101 200801 2 007
|
|
….......................
NIP. …......................................
|
a.n Kepala
Wakasek Hubungan Industri
|
||
|
|
|
Fatoni, S.E, SP.
NIP. 19630212 198703 1 016
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal praktik kerja industri di PT. MOWILEX INDONESIA. Proposal ini
disusun untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan praktik industri semester VII
SMK Negeri 1 Temanggung tahun ajaran 2018/2019.
Dalam pelaksanaan praktik kerja industri
maupun penyusunan proposal, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Tri
Setya Budi S.Pd. selaku Kepala
SMK Negeri 1 (STM Pembangunan) Temanggung.
2. Fatoni,
S.E.,SP. selaku wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Kerjasama
Industri SMK Negeri 1 (STM Pembangunan) Temanggung.
3.
Sri Wahyuni S.Pd selaku Ketua Jurusan kimia
analisis SMK Negeri 1 (STM
Pembangunan) Temanggung.
4. …................ selaku Pembimbing
Praktik Industri di PT. MOWILEX INDONESIA.
Penulis menyadari bahwa proposal ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Semoga proposal ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Temanggung, 5 Juli 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang dan Rasional......................................................... 1
B.
Pengertian...................................................................................... 2
C.
Landasan atau Acuan Kerja........................................................... 2
D.
Tujuan............................................................................................ 3
E.
Keuntungan................................................................................... 4
BAB II. PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
A.
Personalia....................................................................................... 6
B.
Waktu dan Tempat Praktik Industri.............................................. 6
C.
Metode Pelaksanaan Praktik Industri............................................ 7
D.
Strategi Pelaksanaan...................................................................... 7
BAB III. MATERI PRAKTIK INDUSTRI............................................... 11
BAB IV. EVALUASI DAN SERTIFIKASI
A.
Evaluasi Praktik Industri............................................................... 14
B.
Evaluasi Uji Kompetensi............................................................... 14
BAB V. PENUTUP..................................................................................... 15
LAMPIRAN................................................................................................ 16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Mekanisme kerja........................................................ 16
Lampiran ....... 2. Chartabar pelaksanaan praktik industri di PT. MOWILEX INDONESIA 17
Lampiran........ 3. Rencana
anggaran biaya praktik industri di PT. MOWILEX INDONESIA 18
Lampiran
4 CV Personalia
............................................................19
Di era
globalisasi ini terjadi banyak perubahan di segala bidang terutama di bidang
pekerjaan. Persaingan dalam memperebutkan kesempatan kerja pun semakin ketat.
Hanya orang-orang yang mampu bersaing dan mampu menyesuaikan diri dengan
kondisi tersebut yang akan mampu meraih setiap peluang atau kesempatan kerja
yang tersedia. Termasuk seperti yang dihadapi oleh bangsa Indonesia akhir-akhir
ini di mana terjadi perubahan besar-besaran di dalam jenis jabatan di industri,
pengurangan kesempatan kerja dan rekrut di sektor industri, pekerja menjadi qualified untuk bekerja di industri
untuk bergerak dengan servis dan teknologi yang tinggi, pekerja-pekerja
terampil yang seharusnya bekerja di dalam negeri, bekerja di luar negeri karena
imbalan yang relatif tinggi, pengetahuan da keterampilan serta attitude yang usang menjadikan
bertambahnya pengangguran.
Selain harus
menyesuaikan diri dengan pekerjaan pada trend globalisasi, sebagai pekerja juga
harus memahami karakteristik tempat kerja di saat ini, di mana karakteristik
tersebut bertujuan untuk menunjang produktivitas, efektivitas da efisiensi.
Karakteristik itu diantaranya managers berfokus pada produktivitas, kualitas
dari keseluruhan tenaga kerja, menuntut pelaksanaan pekerjaan yang berorientasi
pada “multi skill”, kompetensi umum
akan lebih terpakai dibanding kompetensi khusus, untuk pekerjaan, jabatan yang
sama atau berbeda antar tempat kerja, tanggung jawab didelegasikan pada level
pekerjaan di bawahnya, pengembangan kesempatan bekerja membutuhkan satu
pendekatan entreprise wide untuk
identifikasi persyaratan skill.
Untuk
mengatasi hal di atas maka dunia pendidikan menginstitusionalisasikan Dual Training System (DTS) dengan konsep
40% pendidikan di sekolah yang meliputi teori, keterampilan dasar, pembentukkan
nilai, pendidikan umum serta 60% pendidikan di industri yang meliputi kepakaran
skill, kondisi pekerjaan nyata,
penekanan pada performasi ekonomi dan produktivitas. Pelaksanaan DTS didasari
oleh tujuh prinsip, diantaranya :
1.
DTS adalah pelatihan tenaga kerja sesuai
permintaan user yang berorientasi
pasar.
2.
DTS adalah kemitraan antara dunia
industri dengan sekolah.
3.
DTS adalah learning by doing yang menempatkan peserta didik sesuai situasi
kerja nyata.
4.
DTS mengandalkan secara lekat pada
kepemimpinan sektor privat.
5.
Sistim pelatihannya mengarah pada
kesesuaian yang dapat diterima masyarakat.
6.
Prinsip “Cost Sharing”, perusahaan berbagi biaya dengan sekolah dalam
melakukan pelatihan.
7.
Prinsip “Legal Basis”, ada subsidi resmi yang membantu pertumbuhan dan
pengembangan sistim dalam jangka panjang.
Praktik
industri merupakan bagian dari DTS yang berfungsi untuk mengimplementasikan
dari program adaptif, normatif, produktif yang diperoleh di sekolah baik dari
teori maupun praktik, selain itu praktik industri juga untuk memperbanyak
frekuensi pemberian materi.
Praktik
industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional
yang memadukan secara sistematik dan sinkronisasi antara program pendidikan di
sekolah dan program keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung
di dunia industri perusahaan yang terarah demi mencapai suatu tingkat keahlian
profesional tertentu.
C.
Landasan
atau Acuan Kerja
Pelaksanaan
Praktik Industri menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
diselenggarakan di Sekolah Menengah Kejuruan yang menggunakan landasan sebagai
berikut :
1.
UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standard Nasional Pendidikan.
3.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
4.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber
Daya Industri.
5.
Peraturan
Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).
6.
Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
7.
Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
8.
Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di
Dalam Negeri.
9.
Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Kejuruan.
Tujuan PKL
adalah:
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada
peserta didik dan dalam rangka menanamkan (internalize) iklm kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu dan proses hasil kerja.
2. Menanamkan etis kerja yang tinggi bagi peserta didik
untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar dunia kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar
mencapai keutuhan standard kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasi salah satu bentuk aktivitas dalam
penyelenggaraan Model Pendidikan system ganda (PSG) antara SMK dan institusi
pasangan Du/Di yang memadukan secara sistematis dan sistematik.
Manfaat
PKL
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah
diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif
yang berorientasi pada peduli mutu proses dan haisl kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat
menanamkan etos kerja yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing industri dan
dapaat berkonstribusi kepada dunia kerja.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan antara sekolah dengan Du/Di
b. Meningkatkan kualitas lulusannya memalui pengalaman
kerja selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinskronisasi
kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan
prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja
a. Du/Di lebih dikenal oleh masyarakat khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat membantu promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK
untuk Du/Di.
c. Du/Di dapat mengembangkan proses dan atau produk
melalui optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif Du/Di karena dapat
berkonstribusi terhadap dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari
inpres No. 9 Tahun 2006.
Pelaksanaan
Praktik Industri sebagai bagian dari DTS memiliki keuntungan secara umum dan
secara khusus.
1.
Keuntungan secara umum
a.
Sekolah dan perusahaan dapat
berkonsentrasi pada sisi kekuatan mereka di dalam penyajian pelatihannya.
b.
Menguatkan kemitraan sekolah dengan
perusahaan.
c.
Sebagai transisi halus dari sistim
pendidikan ke sistim pekerjaan.
d.
Penerapan praktik ekstensif.
2.
Keuntungan secara khusus
a.
Untuk perusahaan
1)
Kembalian investasi pada program
pelatihan bisa diperoleh lebih tepat dibanding program pelatihan teknisi yang
ada di pasar.
2)
Tidak diperlukan biaya pelatihan ulang.
3)
Produktivitas lebih tinggi dan tingkat
kepakaran skill tinggi.
4)
Nilai dan sikap kerja sepadan dengan
kultur atau persyaratan perusahaan.
b.
Untuk sekolah
1)
Meminimalisasi ketidaksepadanan antara
sekolah dan perusahaan.
2)
Dapat menyediakan pembagian kerja yang
efektif dan efisien.
3)
Pelatihan yang diperoleh membuat tenaga
kerja pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
4)
Sekolah dibantu perusahaan agar lebih
kompetitif.
5)
Biaya pelatihan (bisa) ditanggung user.
c.
Untuk peserta didik
1)
Pelatihan bermutu, keterampilan yang
tepat, pengetahuan dan attitude kerja.
2)
Earning
while learning.
3)
Mempertinggi employability setelah pelatihan.
1.
Penanggung jawab
a.
Tri Setya Budi
S.Pd. selaku
kepala SMK Negeri 1 (STM Pembangunan) Temanggung.
b.
Pimpinan industri / perusahaan.
2.
Pembimbing
a.
….................. selaku guru pembimbing dari SMK Negeri 1 (STM
Pembangunan) Temanggung Program Keahlian Kimia Analisis.
b.
Pembimbing dari industri yang ditunjuk
oleh perusahaan.
3.
Peserta
Peserta yang akan melaksanakan Praktik
Industri adalah siswa tingkat IV SMK Negeri 1 (STM Pembangunan) Temanggung
Bidang Keahlian Kimia
Analisis,
yaitu:
1. Ade Suryo Atmojo 9196
2. Rino Ramadhan 9616
1.
Waktu Pelaksanaan
Praktik industri akan dilaksanakan
tanggal 01 Agustus 2018 sampai dengan 30 Desember 2018.
2.
Tempat
Praktik industri akan dilaksanakan di PT. MOWILEX
INDONESIA
Jl. Daan Mogot
No.Raya, RT.1/RW.4, Kedaung Kali Angke, Cengkareng,Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11710
C.
Metode
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Praktik Industri di PT. MOWILEX INDONESIA, menggunakan metode :
1.
Side
by Side Training
Praktik di factory atau laboratorium pengendalian
mutu dan di unit-unit kerja yang ditentukan oleh industri dengan menggunakan
instruksi yang standar atau berlaku.
2.
Diskusi atau consulting
3.
Metode lain yang ditentukan oleh industri
Sedangkan
setiap hasil kegiatan, akan diketahui oleh pembimbing di industri. Adapun
bentuk pelaksanaanya adalah :
1.
Siswa dapat terlibat langsung pada lini
produksi.
2.
Siswa membuat program mingguan yang
disesuaikan dengan kegiatan yang ada di industri / perusahaan dan disetujui
oleh pembimbing di industri / perusahaan dan hasilnya dituangkan dalam jurnal
kegiatan.
3.
Siswa dibimbing langsung oleh pejabat
yang ditunjuk oleh perusahaan yang bersangkutan.
4.
Antara siswa dan pegawai / karyawan di
industri / perusahaan menjadi satu kesatuan “team work” dalam proses produksi dan peningkatan kualitas produk.
5.
Dapat melaksanakan dengan sistim training dan recruitment calon tenaga kerja industri atau perusahaan yang
bersangkutan.
6.
Selama melaksanakan praktik industri, siswa
berstatus setara dan mempunyai kewajiban yang sama dengan pegawai atau karyawan
di industri / perusahaan.
D.
Strategi
Pelaksanaan
1.
Mekanisme kerja
Praktik industri dilaksanakan di idustri
/ perusahaan pengolahan hasil pertanian dan minuman untuk program keahlian
Teknologi Hasil Pertanian dengan mekanisme kerja sebagai berikut :
a.
Kegiatan Pra Praktik Industri
1)
Peserta / siswa mendapat pembekalan dan
mengikuti seleksi untuk penempatan praktik industri.
2)
Peserta / siswa mendapat bimbingan oleh
guru pembimbing di sekolah.
3)
Peserta / siswa mendapat bimbingan dan
pembekalan cara pembuatan proposal secara fleksibel.
4)
Peserta / siswa menyiapkan perangkat
pelaksanaan praktik industri yang terdiri dari surat pengantar praktik
industri, buku panduan, buku pembimbing berisi lembaran penilaian teknis dan
non-teknis, buku siswa (jurnal kegiatan) dan proposal siswa.
5)
Peserta / siswa mengikuti upacara
pelaksanaan pemberangkatan praktik industri di sekolah.
b.
Kegiatan selama Praktik Industri
1)
Melapor dan menyerahkan semua perangkat
dan konsultasi strategi pelaksanaan praktik industri di PT. MOWILEX INDONESIA.
2)
Melakukan revisi program kerja Praktik
Industri untuk disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan di PT. MOWILEX INDONESIA.
3)
Melaksanakan kegiatan praktik kerja
langsung pada “Production Lines”
sementara kemajuan dan penilaian pelatihan praktik industri dapat dipantau oleh
pembimbing di industri / perusahaan.
4)
Melakukan kontrol pekerjaan dan
pelaporan tentang hasil pekerjaan kepada pembimbing / pengawas dengan mengisi
laporan-laporan harian (daily report)
yang tersedia di industri / perusahaan.
5)
Wajib melaporkan setiap menemui hambatan
/ kesulitan kepada pembimbing / pengawas, kemudian berdasarkan petunjuk yang
diberikan oleh pembimbing / pengawas berusaha mengatasinya.
6)
Tidak melakukan investigasi / meneliti
dan atau mengamati yang berhubungan dengan rahasia industri antara lain :
formulasi, administrasi, pekerjaan khusus, serta hanya akan melaksanakan tugas
yang telah ditetapkan oleh pengawas.
7)
Menanggung pembiayaan yang meliputi
tanggung jawab selama melaksanakan praktik industri, sehingga hal-hal yang
menyangkut kesejahteraan tergantung kebijaksanaan industri / perusahaan dan
tidak memiliki hak untuk menuntut sebagaimana yang diberikan kepada pegawai /
karyawan industri / perusahaan pada umumnya.
8)
Membuat jurnal kegiatan mingguan yang
disahkan oleh pembimbing PT. MOWILEX
INDONESIA.
9)
Mengikuti uji kompetensi pada akhir
pelaksanaan praktik.
10)
Menerima sertifikat praktik industri dan
sertifikat uji kompetensi. Bila belum mencapai batas lulus untuk uji kompetensi
maka peserta mengulang uji kompetensi tersebut.
11)
Mohon diri pada segenap jajaran pimpinan
pada PT. MOWILEX
INDONESIA.
12)
dan menyelesaikan semua administrasi
bahwa praktik industri dan uji kompetensi telah selesai.
c.
Kegiatan Pasca Praktik Industri
Tolak ukur keberhasilan untuk siswa dalam
melaksanakan kegiatan dapat diukur mulai dari kegiatan yang paling sederhana
sampai dengan yang sulit dan membutuhkan pikiran yang serius. Adapun
pelaksanaannya sebagai berikut :
1)
Dapat menyelesaikan dan melaksanakan
pekerjaan dengan bimbingan dan pengawasan.
2)
Dapat melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan tanpa bimbingan dan pengawasan. Hasil pekerjaannya sesuai dengan
standar atau sesuai dengan yang diharapkan oleh industri / perusahaan.
3)
Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
keterampilan dengan kecepatan yang lebih pada kondisi tertentu dengan hasil
berkualitas baik yang dinyatakan dalam “sertifikat praktik industri”.
4)
Dapat memiliki kemampuan / kompetensi
dan atau sub kompetensi potensial yang dinyatakan di dalam “sertifikat
kompetensi”.
5)
Dapat memiliki kompetensi beradaptasi
yang tinggi, memenuhi target pekerjaan
dan mampu mengatasi keadaan darurat.
Kriteria-kriteria
tersebut dapat digunakan sebagai sasaran evaluasi pelaksanaan praktik industri.
Jika memungkinkan maka dalam pelaksanaannya peserta dapat diberlakukan sebagai
peserta training bagi karyawan baru
yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam recruitment di industri / perusahaan yang bersangkutan.
Mengenai
materi Praktik Industri yang akan dilaksanakan oleh para peserta/ siswa SMK
Negeri 1 (STM Pembangunan) Temanggung, program keahlian KIMIA ANALISIS, ditentukan dari :
- Ketersediaan dan
keterlaksanaan materi praktik industri.
- Kesesuaian dengan
jenjang jabatan yang dapat diduduki oleh siswa SMK Negeri 1 (STM
Pembangunan) Temanggung.
- Kebutuhan dunia
industri/perusahaan dengan adanya target kualitas produk.
Materi
Praktik Industri yang pernah didapatkan peserta atau siswa SMK Negeri 1 (STM
Pembangunan) Temanggung Kompetisi Keahlian KIMIA ANALISIS selama pembelajaran di
sekolah antara lain:
- Melakukan teknik
pekerjaan laboratorium kimia.
- Melakukan
verifikasi/kalibrasi alat-alat ukur laboratorium dan pengenalan ISO 17025.
- Menerapkan
kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).
- Melakukan teknik
pengambilan dan penanganan contoh uji yang mewakili populasi.
- Mengelola bahan
kimia dalam kegiatan laboratorium.
- Melakukan
pemeriksaan pendahuluan.
- Melakukan analisa
kualitatif anion kation.
- Membuat,
menstandarisasi, dan menyimpan larutan.
- Melakukan analisa
kualitatif dengan metode volumetric.
- Melakukan analisa
kualitatif dengan metode gravimetric.
- Melakukan teknik
dasar analisa Mikrobiologi.
- Melakukan analisa
kualitatif bahan organik.
- Melakukan analisa
bahan tambahan makanan.
- Melakukan analisa
kuantitatif bahan organik.
- Melakukan analisa
air dan mineral.
- Melakukan analisa
kimia non pangan.
- Melakukan analisa
materi dan produk melalui uji organoleptik.
- Mengidentifikasi
dasar analisa instrumen dan prosedur pengoperasian alat analisa
instrumental.
- Mengaplikasikan
penggunaan alat instrumen dalam berbagai analisa tertentu.
- Mengidentifikasi
limbah padat maupun cair.
IV.
EVALUASI
DAN SERTIFIKASI
Selama peserta
/ siswa melaksanakan kegiatan Praktik Industri dilakukan penilaian oleh pihak
industri / perusahaan yang mencakup aspek sebagai berikut :
1.
Aspek Teknis
Penilaian dilakukan dengan menyesuaikan
terhadap jenis pekerjaan yang dilakukan peserta / siswa dalam bentuk angka.
2.
Aspek Non Teknis
Penilaian yang termasuk non teknis
adalah kedisiplinan, inisiatif, tanggung jawab, dan kebersihan yang dinyatakan
dalam bentuk “Huruf” dengan kriteria sebagai berikut :
A = Amat Baik
B = Baik
C = Cukup
Pada akhir
Praktik Industri, peserta telah melakukan kelompok kinerja / kompetensi dan
penguasaan kompetensi ini dilakukan penilaian oleh penguji yang ditunjuk oleh
industri.
Demikian proposal praktik industri ini dibuat untuk dapat
diajukan kepada Industri / Perusahaan, serta dapat dipahami bersama dan dapat
digunakan sebagai pedoman / acuan dalam melaksanakan praktik di Industri /
Perusahaan yang bersangkutan.
Proposal ini masih bersifat fleksibel, sehingga ketentuan
yang belum tercakup dalam proposal ini dapat direncanakan dan disusun bersama
serta disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di PT. MOWILEX INDONESIA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
|
|
MEKANISME
KERJA
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
Lampiran
2
CHARTABAR
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
DI
PT. MOWILEX INDONESIA
Periode 1 Agustus – 31 Desember 2018
No.
|
Agenda Pelaksanaan
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Laporan dan Revisi Proposal
|
|
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Orientasi dan Observasi
|
|
|
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Melakukan Sampling
|
|
|
|
|
V
|
V
|
V
|
V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Melakukan Analisis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
|
|
|
|
5.
|
Penanganan Limbah cair dan Padat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
V
|
V
|
V
|
6.
|
Konsultasi dan Penyesuaian Jurnal Kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
7.
|
Penyelesaian Administrasi dan Pengesahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
8.
|
Mohon Diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V
|
|
Komentar
Posting Komentar